Jantung bengkak atau cardiomegaly merupakan kondisi jantung dengan ukurannya yang lebih besar dari pada bentuk aslinya. Hal ini dapat kita ketahui apabila kita melakukan rongsen pada bagian dada. Jantung bengkak sendiri terjadi merupakan respon dari adanya kerusakan pada otot-otot jantung. Kemungkinan kerusakan jantung sendiri bisa jadi merupakan akibat longgarnya otot jantung, atau bisa juga akibat penebalan pada otot jantung.
Kardiomegali dilatasi atau longgarnya otot jantung umumnya akan mengakibatkan volume bilik jantung membesar, yang mana hal ini diakibatkan otot jantung dan dua sisi, yaitu bagian kanan dan kiri dinding jantung mengalami menipis dan meregang. Hal ini merupakan salah satu yang kemudian menyebabkan jantung bengkak.
Sedangkan pada kardiomegali hipertrofi atau penebalan otot jantung terjadi akibat adanya penebalan otot ventrikel kiri jantung, dan umumnya gejala ini terjadi sebagai efek dari tekanan darah tinggi.
Pada mulanya, jantung yang bengkak masih dapat bekerja untuk memompa darah, namun jika hal ini tidak cepat ditangani secara serius maka dapat berkembang menjadi gagal jantung.
Bisa jadi timbulnya jantung bengkak tidak akan menimbulkan gejala pada sebagian orang. Namun, ada juga pada sebagian orang yang lain gejalanya dapat diketahui bahkan telah berkembang menuju gejala gagal jantung, yaitu meliputi: sesak napas, kaki bengkak, berat badan bertambah, kelelahan, nyeri dada, dan jantung berdebar.
Terjadinya pembengkakan jantung biasanya diakibatkan oleh organ jantung yang dipakasa untuk bekerja lebih keras dari pada kemampuan sebenarnya. Namun begitu, ada juga beberapa kasus jantung membesar dan menjadi lemah yang sampai saat ini belum dapat diketahui penyebabnya.
Adapun penyebab jantung bengkak yang sampai saat ini telah dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Darah tinggi.
Darah tinggi akan membuat jantung dipaksa memompa darah lebih keras untuk memenuhi aliran darah ke seluruh jaringan tubuh. Jika ini dibiarkan berlangsung lama dan tidak segera di atasi maka jantung akan mengalami pembengkakan.
Penyakit katup jantung.
Aliran darah dalam tubuh akan dapat mengalir dengan benar jika empat katup yang ada di dalam jantung berfungsi dengan baik. Jika katup ini mengalami kerusakan maka dapat menyebabkan jantung membengkak. Adapun kerusakan katup dapat terjadi akibat penyakit demam rematik, kelainan jantung, infeksi, gangguan jaringan ikat, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Penyakit otot jantung.
Ketika otot jantung mengalami penebalan dan kekakuan, maka dapat berkembang menjadi jantung bengkak.
Hipertensi pulmonal.
Yaitu tekanan darah tinggi yang terjadi pada arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru.
Kurang darah.
Anemia merupakan kondisi di mana sel-sel darah merah sehat yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh jumlahnya kurang. Jika gejala anemia ini dibiarkan dalam waktu lama dan tidak segera diobati maka dapat menyebabkan jantung dipaksa bekerja lebih keras, sehingga berpotensi menjadi jantung bengkak.
Gangguan tiroid.
Jika hormon tiroid, yaitu hormon yang berguna untuk menstimulasi metabolisme sel-sel tubuh bekerja terlalu aktif atau kurang aktif dapat menyebabkan gangguan pada jantung salah satunya adalah pembengkakan jantung.
Amiloidosis.
Yaitu kondisi di mana protein abnormal beredar dalam darah dan tersimpan dalam jantung, yang tentunya akan mengganggu fungsi jantung itu sendiri sehingga akan menyebabkannya menjadi bengkak.
Untuk dapat mengobati jantung bengkak nampaknya adalah sesuatu yang sulit. Namun ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk dapat memperbaiki kondisi Anda, yaitu: menghentikan kebiasaan merokok, mengatasi kegemukan, batasi konsumsi garam, jika terkena diabetes maka kendalikanlah, cermati secara seksama tekanan darah Anda, hentikan kebiasaan konsumsi alkohol dan kafein, istirahat cukup, dan lakukan olahraga tepat untuk kondisi ini.
Di samping itu biasanya dokter juga akan meresepkan untuk Anda beberapa obat-obatan berikut:
Diuretik.
Obat ini dapat menurunkan tekanan darah, karena obat ini bekerja untuk menurunkan jumlah natrium dan air dalam tubuh, sehingga kerja jantung akan lebih rengan.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor.
Yaitu obat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kinerja jantung.
Angiotensin receptor blocker (ARB).
Obat ini dapat menggantikan dari ACE inhibitor untuk mengobati jantung bengkak yang kemungkinannya dapat mengakibatkan alergi.
Beta blockers.
Obat yang berguna untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
Digoxin.
Yaitu obat yang berguna untuk meningkatkan kinerja jantung.
Antikoagulan.
Yaitu obat untuk mengurangi risiko penggumpalan darah.
Kardiomegali dilatasi atau longgarnya otot jantung umumnya akan mengakibatkan volume bilik jantung membesar, yang mana hal ini diakibatkan otot jantung dan dua sisi, yaitu bagian kanan dan kiri dinding jantung mengalami menipis dan meregang. Hal ini merupakan salah satu yang kemudian menyebabkan jantung bengkak.
Sedangkan pada kardiomegali hipertrofi atau penebalan otot jantung terjadi akibat adanya penebalan otot ventrikel kiri jantung, dan umumnya gejala ini terjadi sebagai efek dari tekanan darah tinggi.
Pada mulanya, jantung yang bengkak masih dapat bekerja untuk memompa darah, namun jika hal ini tidak cepat ditangani secara serius maka dapat berkembang menjadi gagal jantung.
Mengenal gejala dan penyebab jantung bengkak.
Gejala jantung bengkak.
Penyebab jantung bengkak.
Adapun penyebab jantung bengkak yang sampai saat ini telah dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Darah tinggi.
Darah tinggi akan membuat jantung dipaksa memompa darah lebih keras untuk memenuhi aliran darah ke seluruh jaringan tubuh. Jika ini dibiarkan berlangsung lama dan tidak segera di atasi maka jantung akan mengalami pembengkakan.
Penyakit katup jantung.
Aliran darah dalam tubuh akan dapat mengalir dengan benar jika empat katup yang ada di dalam jantung berfungsi dengan baik. Jika katup ini mengalami kerusakan maka dapat menyebabkan jantung membengkak. Adapun kerusakan katup dapat terjadi akibat penyakit demam rematik, kelainan jantung, infeksi, gangguan jaringan ikat, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Penyakit otot jantung.
Ketika otot jantung mengalami penebalan dan kekakuan, maka dapat berkembang menjadi jantung bengkak.
Hipertensi pulmonal.
Yaitu tekanan darah tinggi yang terjadi pada arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru.
Kurang darah.
Anemia merupakan kondisi di mana sel-sel darah merah sehat yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh jumlahnya kurang. Jika gejala anemia ini dibiarkan dalam waktu lama dan tidak segera diobati maka dapat menyebabkan jantung dipaksa bekerja lebih keras, sehingga berpotensi menjadi jantung bengkak.
Gangguan tiroid.
Jika hormon tiroid, yaitu hormon yang berguna untuk menstimulasi metabolisme sel-sel tubuh bekerja terlalu aktif atau kurang aktif dapat menyebabkan gangguan pada jantung salah satunya adalah pembengkakan jantung.
Amiloidosis.
Yaitu kondisi di mana protein abnormal beredar dalam darah dan tersimpan dalam jantung, yang tentunya akan mengganggu fungsi jantung itu sendiri sehingga akan menyebabkannya menjadi bengkak.
Tips untuk mengobati jantung bengkak.
Di samping itu biasanya dokter juga akan meresepkan untuk Anda beberapa obat-obatan berikut:
Diuretik.
Obat ini dapat menurunkan tekanan darah, karena obat ini bekerja untuk menurunkan jumlah natrium dan air dalam tubuh, sehingga kerja jantung akan lebih rengan.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor.
Yaitu obat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kinerja jantung.
Angiotensin receptor blocker (ARB).
Obat ini dapat menggantikan dari ACE inhibitor untuk mengobati jantung bengkak yang kemungkinannya dapat mengakibatkan alergi.
Beta blockers.
Obat yang berguna untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
Digoxin.
Yaitu obat yang berguna untuk meningkatkan kinerja jantung.
Antikoagulan.
Yaitu obat untuk mengurangi risiko penggumpalan darah.
Jantung Bengkak dan Segala Seluk Beluknya
4/
5
Oleh
Unknown